Jumat, 05 April 2013

Last Letter


Kalau kau tanya bagaimana kabarku. Kabarku baik. Aku juga berharap kabarmu baik.
Aku hanya ingin sepi, sunyi untuk berpikir bukan menghindar.. Dan masih melakukan aktivitas yg sama ktika masih brsamamu. Tak ada yg berubah.. Hanya saja aku ingin menarik diri dr smua orang.

Dsni aku mau jelasin sesuatu.. Tentang hal terakhir yg kita lakuin.
Kita emang beda. Mau diapa2in juga beda. Sejujurnya aku mau meneruskan hubungan ini seakan2 kita sama. Kamu pernah kan cerita soal agamamu ke aku ? Tapi pernah mikir nggak , aku selalu dengerin keluhanmu , tanpa nyanggah , tanpa mencela. Tapi saat aku bahas agamaku , kamu nggak pernah mau hargain. Itu yg buat aku sedih..
Aku bingung sama km yg seolah2 nuduh aku islamisasi lah . Padahal kemarin , pembicaraan itu cuma ajang cerita2 ..
Anggeplah aku kristen .. Krna aku bakal dengerin smua cerita agamamu. Dan aku akan anggp km islam , krna aku akan cerita smuanya tanpa canggung. Anggap aja kita sama . Tapi tentu km ga bisa kyak gitu. Kamu selalu mempersoalkan debat agama yg harusnya nggak ada.

Kamu seolah marah klo denger cerita agamaku.. Iya kan ?

Aku nggak tau lagi harus gimana .. Aku anggep kita sebenernya memaksakan untuk cocok padahal banyak perbedaan yg harusnya nggak bs nyatu. Aku cuma pengen diriku , dirimu skrg move on.. Nggak akan ada untungnya kita bertahan. Cuma akan saling menyakiti. Terus terus.. Nggak tau sampai kpan.

Aku mau kita berteman. Dan kamu juga akan berpikir demikian kalau pikiranmu memang dewasa.. Jujur , aku nggak lagi mau mempertahankan hubungan yang nggak mengedepankan persamaan.. Yang selalu sara , konflik , bertengkar , dll.. Tapi untuk saat ini aku mau sendiri. Aku butuh waktu buat memulihkan hati. Aku juga yakin kamu butuh waktu.


Kenapa aku baru menghubungimu sekarang ? Ya karena aku nggak mau mendengarkan marahnya orang emosi. Aku nggak mau denger kata2mu yang pasti akan membuatku sakit hati lagi dan lagi. Aku selalu diam , matiin hape dan berpikir. Aku selalu gt bukan ?
Karena aku nggak mau ikutan emosi saat kamu sendiri panas. Aku ingin bicarain ini semua saat pikiran kita dingin.. Saat smuanya bisa dipikir baik2. Dan sekarang waktunya aku bicara..

Dulu mungkin aku selalu mencoba terus bertahan dalam hubungan ini.. Bertahan untuk jarak dan perbedaan.. Aku selalu mengusahakan apapun yang terbaik buat kamu..

Tapi setelah malam itu.. Perasaanku luruh, lebur.. Aku tau aku nggak harus mempertahankan kamu lagi. Nggak ada alasan buat tetep bertahan. Sejuta alasan yg buat aku bertahan perlahan jatuh, satu satu sampai habis tak berbekas.. Nggak ada lagi alasan buat tetep merjuangin kamu ..

Sakit iya . Sakit sekali malah.. Tapi itu buat aku tau.. Kita nggak pantes lagi bersama. Aku nggak pantes buat kamu dan kamu nggak pantes buat aku..

Kalau kamu mau tanya sampai kapan habis sabarku buat kamu , aku akan bilang sabar itu sudah habis sekarang :) aku kuat ngadepin kamu karena sayang dan cinta yang selalu membela .. Tapi kalau perasaan itu sendiri sudah lebur , aku bertahan pakai apa ?

Aku tau , hubungan itu nggak harus punya sayang dan cinta yang kuat.. Mereka bisa bertahan kalau keduanya bisa menghargai.. Kalau hanya soal keyakinan kita ribut , kita mau jadi apa ? Bukan itu hubungan yg aku mau .. Tentu kamu juga nggak akan mau punya hbungan kayak gitu.

Itu juga bukan berarti aku benci sama kamu .. Enggak . Aku maafin kamu .. Dan mohon maafin aku yang selalu ngerepotin kamu. Aku nggak akan lagi merepotkan setelah ini . Karena kita cukup saja berteman.. Untuk meneruskan hubungan ini aku tau , kita brdua juga nggak akan sanggup..

Aku yakin kamu juga berpikir sama kayak aku kalau kamu bisa merasakan rasanya ..
Semoga dengan ini kita bisa saling mendewasakan diri.



Anggaplah ini pelajaran. Aku juga selalu menganggap seperti itu..

Beberapa waktu ke depan aku pengen introspeksi diri.. Mungkin ada di dalam diriku yang salah dan aku ingin memperbaiki semua itu . Dan itu juga akan baik untukmu biar nggak ada lagi ketakutan seseorang bakal memengaruhimu mengikuti ajaran lain..

Dan sumpah demi apapun aku nggak pernah mencoba memengaruhimu.. Mungkin benar kalau hubungan ini nggak harusnya ada .. Dan jujur , aku belum bisa nemu bahagia yang benar2 mutlak sama kamu.. Bahagia itu hanya sebentar. Tak berlangsung lama . Tapi kemudian hilang dg pertengkaran.

Aku nggak mau cerita ini ke siapapun . Teman2ku ga akan ada yg tau.. Aku nggak mau jujur klo kita sudah putus. Dan aku sama skali nggak cerita apa2 ke temenku.. Tenang aja. Mereka masih anggap kamu baik dan aku bahagia.
Karna itu .. Jangan katakan apapun ke teman2ku. Kita bisa menyelesaikan ini sendiri.. Aku yakin.

Nggak ada lg yg mau aku omongin.. Cuma ini. Dan aku sangat berharap kamu bisa nemu cewe yg seiman biar nggak ada hal2 kayak gni terulang lagi.. Aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu.

Terimakasih banyak buat kamu.. Aku harap kita sama2 bahagia di jalan masing2..

Aamiin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hubungi aku.